URANUS
Uranus adalah planet terbesar ketiga
di tata surya ukurannya 4 kali besar daripada Bumi, tetapi terletak sedemikian
jauh sehingga hampir tidak terlihat. Jarak Uranus ke matahari 19 kali jarak
Bumi ke matahari. Akibatnya, Uranus hanya menangkap sedikit cahaya dan panas
matahari. Uranus benar-benar merupakan planet yang dingin dan gelap. Suhu di
puncak-puncak awannya berkisar -200oC. Uranus ditemukan dengan
bantuan teleskop. Planet ini tersembunyi di balik awan dan metana. Uranus
mengedari matahari dengan posisi rebah. Kemiringan porosnya mencapai 98oC
dari posisi vertikal sehingga kutub utaranya sedikit menunjuk ke arah selatan.
Bagian-bagian
Uranus
Komposisi
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan
keduanya mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar,
Jupiter dan Saturn. Karenanya, para astronom kadang-kadang menempatkannya dalam
kategori yang berbeda, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang sama
dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari hidrogen dan helium,
mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan metana, bersama dengan
jejak hidrokarbon. Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingin dalam Tata
Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur
awan berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas
air dan lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari metana. Kontras dengan
itu, interior Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan.
Sistem Cincin
Uranus
mempunyai sistem cincin planet yang rumit, yang merupakan sistem kedua yang
ditemukan di Tata Surya setelah cincin Saturnus. Cincin-cincin tersebut
tersusun dari partikel yang sangat gelap, yang beragam ukurannya dari
mikrometer hingga sepersekian meter. Tiga belas cincin yang berbeda saat ini
diketahui, yang paling terang adalah cincin ε (epsilon). Sebagian besar dari
cincin Uranus memiliki lebar 1 – 10 km, sementara cincin epsilon yang ada di
bagian luar Uranus adalah yang paling lebar dan paling eksentrik. Cincin
epsilon tersebut berada pada jarak 20 km – 96 km.
Partikel
penyusun cincin Uranus yang terlihat dari Bumi memiliki ukuran yang hampir sama
dengan cincin utama Saturnus yakni ~1cm – 10 m. Namun di bagian cincin epsilon,
susunannya terdiri dari balok-balok es yang berukuran beberapa kaki. Cincin
epsilon juga ditemukan memiliki warna abu-abu, dengan satelit Cordelia dan
Ophelia bertindak sebagai satelit penggembala bagi cincin tersebut.
Bulan
Desember 2005, pengamatan landas bumi dari Keck Observatory dan pengamatan
landas angkasa Hubble Space Telescope berhasil mengungkap keberadaan cincin
terluar di Uranus yang jaraknya 2 kali jarak cincin epsilon. Penemuan tersebut
bisa terjadi karena pada saat itu, cincin Uranus tampak dekat dengan Bumi dan
pada tahun 2007 lalu cincin tersebut tampak tepiannya dari Bumi. Kondisi ini
memberi kesempatan bagi para pengamat di Bumi untuk melihat cincin yang redup.
Dua cincin yang ditemukan oleh Hubble tersebut menambah jumlah cincin di Uranus
menjadi 13.
Sistem cincin uranus
Hal menarik lainnya dari cincin terluar Uranus
ini adalah warnanya. Dari kedua cincin baru itu, cincin terluar yang berada
pada jarak 97700 km dari pusat planet itu berwarna biru sementara cincin yang
di bagian dalam yang berada pada jarak 67300 km berwarna merah. Dengan demikian
diperkirakan cincin yang terluar itu terdiri dari partikel-parikel yang sangat
kecil yang berasal dari partikel debu dan air es yang terlontar keluar dari
Mab, satelit Uranus. Mab, selain berbagi partikel untuk menyusun cincin terluar
Uranus, ia juga berbagi orbit dengan cincin tersebut.
Orbit dan Rotasi
Periode evolusi uranus adalah 84
tahun. Akibatnya, Uranus akan berada pada sisi terang selama 42 tahun dan
kegelapan di sisi lainnya selama 42 tahun. Dengan demikian misteri wajah lain
Uranus baru akan terkuak setelah 42 tahun. Jarak rata – ratanya dari Matahari
kira-kira 3 milyar km (sekitar 20 SA atau 2875 juta km). Intensitas sinar
matahari di Uranus sekitar 1/400 yang ada di Bumi. Uranus mempunyai jari-jari
ekuator dan kutub masing-masing 25 559 ± 4 dan 24 973 ± 20 km. Permukaan ini
akan digunakan di seluruh artikel ini sebagai titik nol untuk ketinggian.
Periode rotasi Uranus adalah 17 jam,
14 menit. Akan tetapi, seperti semua raksasa gas lainnya, atmosfer atasnya
mengalami angin badai yang sangat kuat pada arah rotasi. Akibatnya, pada
beberapa garis lintang, seperti dua per tiga lintang dari khatulistiwa ke kutub
selatan, fitur-fitur atmosfer itu yang nampak bergerak jauh lebih cepat,
menjadikan rotasi penuhnya sekecil 14 jam.
Satelit
Sampai saat ini, Uranus memiliki
27 satelit alam yang telah diketahui. Lima satelit utamanya
adalah Miranda, Ariel,Umbriel, Titania dan Oberon
(Oberon tidak terlihat dalam gambar). Faktanya, sistem satelit di Uranus (Atau
bisa disebut Uranian) termasuk salah satu yang kurang masif diantara sistem
satelit planet gas lain.
Satelit terbesar Uranus, Titania,
radiusnya “hanya” 788,9 km, kira-kira hampir setengah jari-jari Bulan. Titania
juga satelit kedelapan terbesar di Tata Surya. Komposisinya berupa es dan debu
dengan rasio 50:50, es di sana berupa amonia dan karbon dioksida. Ariel,
diperkirakan yang paling muda diantara satelit-satelit utama Uranus, sedangkan
Umbriel diperkirakan yang tertua.
Medan Magnet
Medan magnet Uranus seperti dilihat
oleh Voyager 2 pada tahun 1986. S dan N adalah kutub selatan dan utara magnetik.
Di magnetosfer Uranus terdapat partikel bermuatan: proton dan elektron dengan
sejumlah kecil ion H2+. Tidak ada ion yang lebih berat yang terdeteksi. Banyak
partikel ini mungkin berasal dari korona atmosfernya yang panas. Energi ion dan
elektron masing-masing bisa setinggi 4 dan 1,2 megaelektronvolt. Kerapatan ion
berenergi rendah (di bawah 1 kiloelektronvolt) di magnetosfer dalam adalah
sekitar 2 cm−3. Uranus mempunyai aurora yang terbentuk dengan baik, yang
terlihat sebagai busur yang terang di sekitar kedua kutub magnetik. Namun,
tidak seperti pada Jupiter, Uranus auroranya nampak tidak penting bagi
keseimbangan energi termosfer planetnya.
Iklim
Pada panjang gelombang ultraviolet
dan cahaya nampak, atmosfer Uranus nampak biasa sekali dibandingkan dengan
raksasa gas lain, bahkan dengan Neptunus, yang sangat mirip dengannya dari segi
lain. Saat Voyager 2 terbang mendekati Uranus pada 1986, ia mengamati total 10
fitur awan di seluruh bagian planet itu. Satu penjelasan yang diajukan atas
kurangnya fitur ini adalah bahwa panas internal Uranus nampak jelas lebih
rendah daripada panas internal planet-planet raksasa lain. Suhu terendah yang
tercatat di tropopause Uranus adalah 49 K, menjadikan Uranus planet terdingin
dalam Tata Surya, lebih dingin daripada Neptunus
nampak bahwa kemiringan sumbu Uranus yang ekstrim menyebabkan variasi musim yang ekstrim pada cuacanya.
nampak bahwa kemiringan sumbu Uranus yang ekstrim menyebabkan variasi musim yang ekstrim pada cuacanya.
Penemuan
|
|||||||||||||||||||
Penemu
|
|||||||||||||||||||
Tanggal
ditemukan
|
|||||||||||||||||||
Penamaan
|
|||||||||||||||||||
2.748.938.461 km
18,375 518 63 SA |
|||||||||||||||||||
2.876.679.082 km
19,229 411 95 SA |
|||||||||||||||||||
0,044 405 586
|
|||||||||||||||||||
369,66 hari[3]
|
|||||||||||||||||||
Kecepatan orbit rata-rata
|
6,81 km/s[3]
|
||||||||||||||||||
142,955 717°
|
|||||||||||||||||||
73,989 821°
|
|||||||||||||||||||
96,541 318°
|
|||||||||||||||||||
27
|
|||||||||||||||||||
Ciri-ciri fisik
|
|||||||||||||||||||
Jari-jari khatulistiwa
|
|||||||||||||||||||
Jari-jari kutub
|
|||||||||||||||||||
0,022 9 ± 0,000 8[b]
|
|||||||||||||||||||
Massa jenis rata-rata
|
|||||||||||||||||||
Kecepatan
rotasi
|
2,59 km/s
9.320 km/jam |
||||||||||||||||||
97,77°[5]
|
|||||||||||||||||||
Asensio rekta bagi Kutub Utara
|
17 j 9 m 15 d
257,311°[5] |
||||||||||||||||||
Deklinasi bagi Kutub Utara
|
−15,175°[5]
|
||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
3,3"–4,1"[3]
|
|||||||||||||||||||
27,7 km[3]
|
|||||||||||||||||||
Komposisi
|
(Di bawah 1,3 bar)
|
Referensi:
en.wikipedia.org, astro-observer.com,
voyager.jpl.nasa.gov, lasp.colorado.edu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar